x

Soal Sekda, Menanti Kriteria yang Pernah Diucapkan Bupati Muten

4 minutes reading
Friday, 10 Oct 2025 06:53 1 159 BeltimNyamanBekawan

Manggar | Belitung Timur | Bangka Belitung | BeltimNyamanBekawan.Com | ArtaSariMediaGroup ~ Proses seleksi terbuka jabatan Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung Timur (Sekda Beltim) akhirnya memasuki babak akhir. Tiga nama telah resmi diumumkan oleh Panitia Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama sebagai kandidat kuat untuk menduduki kursi tertinggi birokrasi daerah.

Namun publik kini menanti : apakah keputusan akhir yang akan diambil oleh Bupati Beltim Kamarudin Muten benar-benar mencerminkan kriteria yang pernah ia ucapkan sendiri—tentang pentingnya integritas, loyalitas, dan kemampuan manajerial?

Surat resmi bernomor 16/PANSEL-JPT/2025 yang ditandatangani oleh Ketua Pansel, Teguh Megawandi, memuat daftar tiga kandidat yang berhasil melewati seleksi akhir:

Hendri Yani, S.IP., M.IDS., M.Ec.Dev. – Nilai: 87,12
(Kepala BKPSDM Beltim)

Erna Kunondo, S.H. – Nilai: 85,06
(Kepala Disdukcapil Beltim)

Novis Ezuar, S.T., M.I.L. – Nilai: 84,02
(Kepala DLH Beltim)

Ketiganya dinyatakan direkomendasikan, tetapi keputusan akhir tetap berada di tangan Pejabat Pembina Kepegawaian, dalam hal ini adalah Bupati Kamarudin Muten.

See also  Mengapa Mundur!? Sekda Jabatan Kunci di Pemerintahan [Bag.5]

Janji Lama Bupati: Sekda yang Bukan Sekadar Administratur

Dalam sebuah pertemuan dengan wartawan dan LSM serta beberapa lainnya di berbagai kesempatan, Bupati Muten pernah menyampaikan bahwa Sekda ideal versi dirinya bukan sekadar “pegawai senior yang pandai administrasi.” Ia menegaskan bahwa Sekda ke depan harus visioner, tahan tekanan politik, mampu menggerakkan OPD, dekat dengan masyarakat serta wartawan dan menjadi motor penggerak birokrasi.

Pernyataan itu menjadi penting untuk dikaji kembali sekarang, ketika tiga nama telah berada di hadapannya. Jika kriteria itu dipegang, maka publik berhak menguji apakah calon yang akan dipilih benar-benar mencerminkan visi tersebut—atau apakah jabatan ini akan kembali menjadi kompromi politik internal yang membungkus kepentingan dengan dalih kompetensi.

Pansel Menjawab Isu “Titipan”

Dalam keterangannya, Panitia Seleksi menyatakan bahwa seluruh tahapan telah dilakukan sesuai regulasi, mulai dari penilaian kompetensi manajerial, rekam jejak, hingga wawancara akhir. Tapi sorotan publik tak bisa dihindari : apakah proses ini benar-benar steril dari intervensi, atau hanya formalitas dari keputusan yang sudah lebih dulu ditentukan?

Beberapa pengamat lokal menyampaikan kekhawatiran soal potensi adanya “calon titipan” elite tertentu. Namun Ketua Pansel, Teguh Megawandi, dalam keterangannya menegaskan bahwa “tidak ada intervensi dari pihak manapun, semua dilakukan sesuai asas merit dan objektif.”

See also  Diusung PT VIP, Sistem Ras Untuk Budidaya Udang

Namun begitu, kepercayaan publik terhadap proses birokrasi tak cukup hanya dengan pernyataan. Harus ada jaminan keterbukaan data penilaian, mekanisme keberatan, dan yang terpenting: pemimpin daerah yang menepati kata-katanya.

Menakar Tiga Nama: Kompetensi vs Koneksi?

Hendri Yani, unggul secara nilai dan rekam jejak teknokratik. Ia memimpin BKPSDM dan memahami betul denyut birokrasi. Namun, ada sorotan publik soal kedekatannya dengan struktur kekuasaan saat ini, yang bisa menjadi keuntungan sekaligus tantangan.

Erna Kunondo, dikenal sebagai sosok tegas di Disdukcapil dan memiliki citra kuat soal pelayanan publik. Soal kapasitas manajerialnya di lintas sektor sangat mumpuni serta punya akses bergaul yang dibilang sangat familier dan mudah beradaptasi.

Novis Ezuar, dengan latar belakang lingkungan hidup dan pengalaman komunikasi vertikal dengan kementerian, dianggap memiliki kemampuan teknis kuat namun belum banyak terekspos dalam manajemen birokrasi makro.

Keputusan di Tangan Bupati: Momentum atau Kompromi?

Kini, bola ada di tangan Bupati Muten. Apakah ia akan memilih berdasarkan peringkat nilai akhir, atau ada pertimbangan lain yang lebih politis? Apakah ia akan konsisten pada ucapannya tentang Sekda yang reformis dan dekat dengan masyarakat serta wartawan, atau justru menyerah pada desakan status quo?

See also  Perkuat Gerakan Zakat, BAZNAS Beltim Gandeng DPRD

Yang jelas, pilihan ini akan menjadi penanda arah kepemimpinan Bupati Muten di sisa masa jabatannya. Jika pilihan jatuh pada figur yang hanya nyaman bagi elite tapi tak menjawab tantangan reformasi birokrasi, maka publik berhak kecewa.

Sebaliknya, jika ia benar-benar konsisten pada prinsip yang dulu ia kumandangkan, maka jabatan Sekda akan menjadi mesin perubahan yang sesungguhnya.

Kita Tunggu, Tapi Takkan Diam

Soal Sekda, kita tunggu. Tapi kita juga pantas menagih. Karena ini bukan sekadar soal siapa yang duduk di kursi empuk, tapi soal siapa yang akan menyusun agenda kerja, memimpin rapat lintas OPD, menata ulang birokrasi, hingga berani berkata tidak pada kebijakan yang tak berpihak ke rakyat.

Belitung Timur membutuhkan Sekda yang tak hanya setia, tapi juga cakap dan kuat. Dan publik berhak mengawal, bahkan menggugat, jika janji tak ditepati. | BeltimNyamanBekawan.Com | */Redaksi | *** |

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

x