x

Siapa Calon Sekda Beltim, Rajo Ameh ; Saatnya Perempuan Berkiprah

6 minutes reading
Wednesday, 17 Sep 2025 07:49 1 258 BeltimNyamanBekawan

BeltimNyamanBekawan.Com | ArtaSariMediaGroup ~ Belitung Timur kini tengah bersiap menentukan siapa yang akan menduduki kursi Sekretaris Daerah (Sekda) — posisi strategis yang menjadi motor penggerak utama birokrasi pemerintahan. Di tengah proses tersebut, satu pertanyaan mencuat ; Akankah Belitung Timur mengikuti langkah progresif seperti yang dilakukan Yogyakarta, dengan menunjuk seorang perempuan sebagai Sekda?

Beberapa waktu lalu, publik nasional sempat menyoroti Daerah Istimewa Yogyakarta ketika Sri Sultan Hamengkubuwono X secara resmi melantik seorang perempuan sebagai Sekda — sebuah keputusan yang tidak hanya mencetak sejarah, tapi juga dianggap sebagai langkah maju dalam mendorong kesetaraan gender di lingkup birokrasi tingkat tinggi.

Langkah Yogyakarta ini mendapat banyak apresiasi karena dinilai membuka jalan bagi daerah-daerah lain untuk mempertimbangkan kompetensi perempuan dalam jabatan strategis, yang selama ini didominasi oleh laki-laki.

Menurut Rajo Ameh, di Belitung Timur sendiri, wacana pengangkatan perempuan sebagai Sekda mulai ramai dibicarakan setelah munculnya beberapa nama calon yang berasal dari kalangan pejabat perempuan dengan rekam jejak yang mumpuni. Beberapa di antaranya bahkan telah menduduki posisi eselon II dan memiliki pengalaman panjang dalam birokrasi.

“Kalau soal kompetensi, saya kira perempuan juga tidak kalah. Yang penting profesional, loyal, dan punya visi membangun daerah,” ujar Rajo Ameh, Direktur Eksekutif Pinang Merah Foundation kepada media.

Meski demikian, keputusan akhir tentu berada di tangan Bupati Belitung Timur. Banyak yang menilai bahwa memilih Sekda bukan hanya soal representasi gender, tapi juga strategi politik dan kesinambungan pembangunan.

Namun jika Belitung Timur benar-benar memilih perempuan sebagai Sekda, itu akan menjadi sinyal kuat bahwa daerah ini siap memberi ruang yang lebih besar bagi kepemimpinan perempuan di ranah pemerintahan,” ujar Rajo Ameh.

“Ini bukan hanya soal simbolik. Perempuan dalam kepemimpinan birokrasi membawa perspektif berbeda, seringkali lebih detail dan humanis,” tambahnya.

See also  Tuntutan Purnawirawan TNI Copot Wapres Gibran, Wiranto ; "Presiden Sedang Mempelajarinya"

Kini, masyarakat menunggu, apakah Belitung Timur akan membuat sejarah baru — atau tetap melanjutkan tradisi lama?

Proses Calon Sekda Belitung Timur

Sementara itu, beberapa waktu lalu panitia Seleksi Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung Timur telah mengumumkan hasil seleksi administrasinya, pada Rabu lalu, diantaranya ;

Lima orang dinyatakan memenuhi syarat administrasi darin delapan peserta yang mendaftar dan kelimanya berhak melanjutkan ke tahap berikutnya berupa assessment atau penilaian kompetensi.

Kelima peserta tersebut adalah:

• Erna Kunondo, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Belitung Timur.
• Hendri Yani, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Belitung Timur.
• Kasimin, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Belitung.
• Novis Ezuar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung Timur.
• Zikril, Staf Ahli Bupati Bidang Sumber Daya Manusia dan Kemasyarakatan Kabupaten Belitung Timur.

Dalam pesan singkatnya, Ketua Panitia Seleksi Sekda Beltim, Yan Megawandi mengatakan bahwa proses seleksi dilakukan secara terbuka, profesional, dan akuntabel. Kita pastikan yang terpilih adalah benar-benar figur terbaik untuk mengemban amanah sebagai Sekda Belitung Timur,” ujarnya.

Tahap assessment atau penilaian kompetensi, dijadwalkan berlangsung selama dua hari, pada Selasa dan Rabu, 16–17 September 2025 yang berakhir hari ini, di Gedung BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta.

Ni Made Dwi Panti Indrayanti Resmi Jadi Sekda Perempuan Pertama di DIY

Sementara itu, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat sejarah baru. Untuk pertama kalinya sejak berdiri, jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) resmi dipegang oleh seorang perempuan. Ni Made Dwi Panti Indrayanti dilantik oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (16/9/2025).

Pelantikan ini bukan sekadar seremonial, melainkan langkah penting dalam sejarah birokrasi DIY. Sri Sultan menegaskan bahwa jabatan Sekda adalah simpul utama birokrasi yang menjadi penghubung antara visi gubernur dengan pelaksanaan kebijakan di lapangan.

See also  Berapa Sih Umur Shabrina Leanor? Sosok Dayang Belitung Timur

“Dalam ekosistem birokrasi, Sekda adalah simpul. Jika simpulnya lemah, benang akan kusut. Jika simpulnya kokoh, kain akan terbentang utuh,” tegas Sultan.

Menurut Sultan, penunjukan Ni Made bukan tanpa alasan. Dari seluruh kandidat yang mengikuti seleksi terbuka, Ni Made berhasil unggul. Ia dinilai memiliki pengalaman, kapasitas, serta rekam jejak birokrasi yang mumpuni.

Ni Made Terpilih Lewat Seleksi Ketat

Sebelumnya, Ni Made pernah memimpin sejumlah posisi strategis, mulai dari Kepala Biro APSDA DIY, Kepala Dinas Perhubungan DIY, hingga Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo. Jabatan terakhirnya adalah Kepala Bapperida DIY sebelum dipercaya memegang kursi ASN tertinggi di provinsi ini.

“Ya kan hasil Baperjakat, sing ngusulke. Kan prosesnya lelang,” ujar Sultan, memberi isyarat bahwa proses seleksi berlangsung transparan.

Dalam sambutannya, Sultan menekankan sejumlah isu strategis yang harus segera ditangani oleh Sekda baru. Persoalan pengelolaan sampah, tata kelola Tanah Kas Desa (TKD), hingga percepatan pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) disebut menjadi prioritas utama.

“Permasalahan sampah tetap menjadi kewenangan kabupaten/kota, namun Pemda DIY akan memfasilitasi. Begitu juga JJLS, harus ditopang dengan konektivitas utara-selatan agar benar-benar mendorong pertumbuhan ekonomi,” jelas Sultan.

Selain itu, transformasi birokrasi digital juga menjadi sorotan. Pemda DIY dinilai cukup berhasil dengan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang kini meraih predikat memuaskan dan menempati posisi kedua nasional.

Ni Made Angkat Suara: Amanah Berat, Tapi Saya Siap

Usai dilantik, Ni Made mengaku bersyukur sekaligus menyadari tanggung jawab besar yang menantinya. Ia menegaskan bahwa tugas seorang Sekda tidak bisa dijalankan sendirian, melainkan harus didukung oleh kerja kolektif seluruh perangkat daerah.

“Alhamdulillah diberi amanah yang luar biasa. Tugasnya berat, tapi insya Allah dengan kolaborasi dan sistem yang kuat, bisa dijalankan dengan baik,” kata Ni Made.

See also  Berikut 3 Manfaat Teh untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui

Salah satu perhatian utama Ni Made adalah penanganan sampah. Ia mengungkapkan bahwa Pemda DIY sebenarnya sudah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk mitra internasional dari Korea. Namun implementasi program baru bisa dilakukan pada 2027.

“Menurut saya itu waktu yang lama, padahal persoalan sampah di sini sudah mendesak. Kita akan coba duduk bersama dengan pemerintah kota untuk mencari langkah percepatan,” tegasnya.

Selain masalah sampah, Ni Made juga menekankan pentingnya kemandirian fiskal daerah. Menurutnya, peningkatan pendapatan masyarakat harus menjadi prioritas untuk menekan angka kemiskinan.

“Kalau target 0 persen kemiskinan tahun 2026 itu tidak mungkin, baik di DIY maupun nasional. Tapi bukan berarti kita tidak bekerja keras. Minimal bisa ditekan hingga satu digit dengan cara mendorong pendapatan masyarakat,” jelasnya.

Hal ini sejalan dengan target jangka panjang nasional dalam RPJPN 2045, yakni menghapus kemiskinan mendekati 0 persen.

Selain melantik Ni Made, Sri Sultan juga melantik sejumlah pejabat pimpinan tinggi pratama Pemda DIY. Mereka antara lain:

Srie Nurkyatsiwi sebagai Asisten Setda Bidang Administrasi Umum
Aria Nugrahadi sebagai Asisten Setda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
Agus Mulyono sebagai Kepala Dinas Koperasi dan UKM
Ariyanto Wibowo sebagai Kadisnakertrans DIY
Cahyo Widayat sebagai Kepala Biro Hukum Setda DIY
Bagas Senoadji sebagai Kasatpol PP DIY
Pelantikan Ni Made sebagai Sekda DIY perempuan pertama bukan hanya prestasi pribadi, tetapi juga momentum penting bagi kesetaraan gender di birokrasi. Ke depan, publik menaruh harapan besar agar kehadirannya membawa angin segar dalam tata kelola pemerintahan yang lebih inklusif, profesional, dan adaptif menghadapi tantangan zaman.

Dengan rekam jejak panjang dan dukungan penuh dari Sri Sultan, Ni Made kini memikul tanggung jawab besar: mengawal birokrasi DIY agar tetap responsif, transparan, dan berpihak pada kepentingan rakyat. | BeltimNyamanBekawan.Com | */JabarTimes | *** |

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

x