Manggar | Belitung Timur | Bangka Belitung | BeltimNyamanBekawan.Com | ArtaSariMediaGroup ~ Masyarakat Belitung Timur kini dapat menikmati kemudahan dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) tanpa harus antre di kantor pajak atau menghabiskan waktu berjam-jam di Kantor Desa atau lainnya. Dalam sebuah inovasi terbaru yang memanfaatkan kecanggihan teknologi dan mendekatkan layanan kepada masyarakat, kini warga cukup pergi ke warung kopi terdekat untuk melunasi kewajiban pajak mereka.
Rajo Ameh, CEO Pinang Merah Foundation, menyambut baik inisiatif tersebut dan menilai bahwa ini merupakan langkah besar dalam upaya memodernisasi sistem perpajakan serta mempercepat pelayanan publik. Menurutnya, selama ini proses pembayaran pajak kerap kali dianggap rumit dan memakan waktu, yang akhirnya membuat sebagian masyarakat enggan untuk melunasinya tepat waktu.
“Dengan adanya fasilitas pembayaran PBB-P2 yang dapat dilakukan di warung kopi, kami ingin memberikan kemudahan bagi masyarakat. Tidak perlu lagi pergi ke kantor pajak atau kelurahan yang kadang memakan waktu. Cukup datang ke warung kopi, bayar, dan nikmati secangkir kopi susu,” ungkap Rajo Ameh dalam sebuah wawancara dengan media.
Inovasi Berbasis Teknologi dan Sosial
Inovasi ini tidak hanya didorong oleh kemajuan teknologi, tetapi juga didesain sesuai dengan budaya lokal yang akrab dengan aktivitas di warung kopi. Di Belitung Timur, warung kopi merupakan tempat yang sering menjadi pusat pertemuan masyarakat, tempat berdiskusi, dan menjalin hubungan sosial. Dengan memperkenalkan layanan pembayaran pajak di tempat-tempat ini, pemerintah setempat berharap dapat membangun kesadaran pajak secara lebih luas, sekaligus memperkuat rasa kebersamaan di kalangan warga.
Melalui sistem pembayaran digital yang terhubung langsung dengan aplikasi pemerintah daerah, warga cukup menunjukkan lembar bayar yang diterima atau aplikasi resmi untuk melunasi pajaknya. Di Warung kopi para pahlawan pajak itu akan disambut langsung oleh para pelayan atau petugas yang telah menunggunya dan dapat langsung memproses transaksi tersebut, memberikan struk sebagai bukti pembayaran, dan memudahkan masyarakat dalam melakukan kewajiban mereka tanpa harus meninggalkan rutinitas sehari-hari.
PBB-P2 Sebagai Kontribusi untuk Pembangunan
Pajak, yang menjadi sumber pendapatan daerah, diharapkan dapat digunakan untuk membiayai berbagai program pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat. Rajo Ameh menegaskan bahwa pembayaran PBB-P2 yang lancar akan mendukung pembangunan infrastuktur, pendidikan, dan fasilitas umum lainnya di Belitung Timur.
“Pajak yang kita bayar akan kembali lagi untuk kemajuan daerah. Setiap rupiah yang dibayarkan memiliki dampak langsung bagi pembangunan fasilitas publik dan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Selain kemudahan dan aksesibilitas, Rajo Ameh juga mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat untuk selalu tepat waktu dalam membayar pajak. Ia menyebut bahwa kepatuhan pajak adalah salah satu pilar utama dalam menciptakan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
Meningkatkan Partisipasi Masyarakat
Inovasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat dalam membayar pajak. Dengan mendekatkan layanan kepada warga, diharapkan bisa mengurangi tingkat ketidakpatuhan dan keterlambatan pembayaran yang selama ini menjadi masalah.
Di sisi lain, warga Belitung Timur juga menyambut baik inisiatif ini. Seorang warga, Dedi (42), mengatakan bahwa dengan adanya fasilitas ini, dia lebih mudah melunasi pajak tanpa harus meninggalkan aktivitas sehari-harinya.
“Saya sudah bayar PBB-P2 di warung kopi dekat rumah. Cukup bawa lembar pembayaran, langsung bisa bayar. Sambil ngopi, urusan pajak selesai,” ujar Dedi dengan senyum lebar.
Menuju Peningkatan Kualitas Layanan Publik
Langkah ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah Belitung Timur untuk meningkatkan kualitas layanan publik di era digital. Ke depannya, Rajo Ameh berharap akan ada lebih banyak inovasi serupa yang bisa membawa manfaat langsung bagi masyarakat, tidak hanya dalam sektor pajak, tetapi juga di sektor-sektor pelayanan lainnya seperti kesehatan, pendidikan, dan administrasi kependudukan.
“Layanan yang efisien dan berbasis teknologi adalah hal yang harus kita kejar, agar pemerintahan kita semakin dekat dengan rakyat. Harapan kami, Belitung Timur bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola dan memberikan pelayanan yang mudah, cepat, dan tanpa hambatan,” kata Rajo Ameh.
Dengan berbagai terobosan ini, Belitung Timur menunjukkan bahwa pelayanan publik tidak selalu harus rumit dan birokratis. Terkadang, kehadiran teknologi dan pengertian terhadap budaya lokal bisa menjadi kunci untuk membuat pelayanan lebih mudah diakses dan diterima oleh masyarakat. | BeltimNyamanBekawan.Com | RajoAmeh.Com | *** |
2 week ago
mantap