DAYS
1774HOURS
7MINUTES
54SECONDS
52Manggar | Belitung Timur | Bangka Belitung | BeltimNyamanBekawan.Com | ArtaSariMediaGroup ~ Kekalahan Timnas Indonesia 1-5 dari Australia di Sydney Football Stadium Australia dalam rangka Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia sangat memukul para suporter dan netizen sepakbola Indonesia, termasuk kecewanya Rizal Tan Ketua Umum Ultras Garuda Marawa Minang.kepada media.
Dengan skuad termahal dan pelatih termewah ternyata tidak membawa Timnas Indonesia kearah kemenangan malah kalah telak,” ujar Rizal Tan.
Aku pikir, laga melawan Bahrain dan China adalah laga wajib menang bagi Timnas Indonesia jika ingin terus bermimpi ke PIala Dunia 2026. “Jika kalah juga, berarti Timnas Indonesia bisa dimungkinkan gagal ke PIala Dunia Tahun 2026 mendatang, jika sudah kalah maka sekalian saja Pelatih Kepala Patrick Kluivert untuk segera pulang kampung ke Belanda dan untuk Erick Thohir silahkan bertanggung jawab secara moral atas pergantian pelatih di tengah perjalanan kemarin dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert,” tutur Rizal Tan.
Media Australia Puji Fanatisme Suporter Indonesia, Seperti Main di jakarta
Media Australia memuji fanatisme suporter Indonesia ketika Pasukan Garuda melakoni laga lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Laga Australia vs Indonesia digelar di Sydney Football Stadium, Kamis (20/3/2025) pukul 16.10 WIB. Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 5-1 untuk kemenangan tim tuan rumah.
Menurut pemberitaan news.com.au, Kamis (20/3/2025), pertandingan kedua negara seolah-olah digelar di Jakarta, bukan Sydney. Sebabnya, kerumunan besar suporter Indonesia yang memenuhi tribun penonton dan trotoar membuat stadion tampak memerah.
News.com.au juga menuliskan, suporter Indonesia mampu menciptakan atmosfer yang luar biasa ketika tim jagoannya tandang ke Australia. Meski begitu, Pasukan Garuda di bawah asuhan pelatih anyar Patrick Kluivert belum mampu mencuri poin di kandang Socceroos. “Mereka menciptakan suasana yang luar biasa tetapi tidak banyak membantu membuat Australia nyaman di lingkungan mereka sendiri,” tulis news.com.au.

“Hal itu ditegaskan di tengah-tengah sorak-sorai penonton atas tendangan sudut pertama Australia di depan para pendukung tandang. Namun, kebisingan itu segera dibungkam saat Socceroos mengambil alih (permainan),” tambahnya.
Timnas Indonesia yang sekarang berbeda Kekalahan telak Indonesia dari Australia dengan skor 1-5 juga menjadi sorotan media Inggris, The Guardian. Dalam pemberitaannya, Kamis (20/3/2025), The Guardian menyebut, Australia tidak menghadapi Indonesia yang sama seperti yang mereka hadapi di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada September 2024 lalu.
Pada saat itu, Indonesia yang masih diasuh pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-yong mampu menahan Australia dengan skor 0-0. Menurut The Guardian, skuad Indonesia saat itu mampu menampilkan gaya permainan bertahan dan mampu menyerap tekanan dari tim lawan.
Gaya permainan tersebut berbeda dengan yang dihadapi Australia pada Kamis (20/3/2025). Kluivert yang menjalani laga debutnya bersama Indonesia menginstruksikan anak asuhnya untuk tidak mundur menghadapi tim tuan rumah.
Sebaliknya, pelatih asal Belanda tersebut menginstruksikan pemain untuk menyerang dan menekan tim lawan dengan garis pertahanan yang tinggi. Gaya permainan tersebut tidak memberikan sedikitpun ketenangan bagi Australia.
Permainan yang begitu menyerang sempat membuat Australia panik dan Indonesia seolah-olah mencoba memenangkan pertandingan. Namun, situasi berubah 180 derajat setelah pemain bertahan Indonesia Kevin Diks gagal mengeksekusi penalti pada menit ke-7. Kegagalan Diks mencetak gol membuat Australia mengambil alih permainan dan mencetak tiga gol di babak pertama.
Gol Australia di babak pertama dipersembahkan oleh Martin Boyle (18), Nishan Velupillay (20’), Jackson Irvine (34’). “Itu bisa dibilang tekanan terberat yang pernah saya terima dalam pertandingan kandang dalam waktu yang lama,” ujar pemain Australia Jackson Irvine kepada The Guardian.
“Mereka (pemain Indonesia) benar-benar melaju kencang. Sama sekali tidak ada waktu untuk menguasai bola di tengah lapangan,” tambahnya.
Indonesia masih berpeluang lolos ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia Meski skor Indonesia vs Australia 2025 berakhir 1-5, peluang Indonesia lolos Piala Dunia masih terbuka jika mampu menembus putaran keempat kualifikasi. Fase tersebut menjadi penentu apakah Indonesia mampu mencatatkan sejarah lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya.
Merujuk laman resmi AFC, klasemen Indonesia di Grup C berada di peringkat ke-4 di bawah Jepang, Australia, dan Arab Saudi.
Syarat untuk lolos ke putaran keempat adalah duduk di peringkat ke-3 atau ke-4 klasemen akhir Grup C. Saat ini, Indonesia mengoleksi enam poin dari satu kali menang, tiga kali imbang, dan tiga kali kalah.
Posisi Indonesia unggul atas Bahrain dan China yang masing-masing menghuni posisi ke-5 dan ke-6.
Jika Indonesia ingin lolos ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia, anak asuh Kluivert harus memperoleh poin ketika menjamu Bahrain pada Selasa (25/3/2025), China pada Kamis (5/6/2025), dan Jepang pada Selasa (10/6/2025). | BeltimNyamanBekawan.Com | Kompas | *** |
1 comment
betul itu