Manggar | Belitung Timur | Bangka Belitung | BeltimNyamanBekawan.Com | ArtaSariMediaGroup ~ Sepertinya Negri Satu Hati Bangun Negeri Belitung Timur tidak pernah habis dalam mencetak putra putri daerah yang berprestasi nasional bahkan dunia.
Usai Shabrina Leanor menjuarai Seasion XIII Indonesian Idol Tahun 2025 kini muncul lagi masih di Tahun 2025 seorang talenta putri berbakat dalam bidang Teknik Perminyakan yaitu Fathiya Adella bersama ketiga rekannya yang sama-sama Alumni Institut Teknologi Bandung [ITB] angkatan Tahun 2022.
Fathiya Adella bersama rekan-rekannya baru saja meraih Juara I Boreyes International Energy Fair Tahun 2025.
Keberhasilan Fathiya Cs yang merupakan putri bertalenta bidang akademis khususnya Teknik Perminyakan yang juga berasal dari Kecamatan Gantung Kabupaten Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kita berharap di masa yang akan datang akan lebih banyak lagi bermunculan para talenta muda berbakat dalam berbagai aspek serta berbagai bidang sehingga akan memacu para generasi-Z untuk terus berprestasi berinovasi juga berbhakti kepada daerah kita Belitung Timur,” harap Rajo Ameh.
Sementara itu didapat informasi bahwa empat mahasiswa Program Studi Teknik Perminyakan angkatan 2022, Institut Teknologi Bandung (ITB), menorehkan prestasi membanggakan sebagai Juara 1 dalam Case Study Competition pada Boreyes International Energy Fair 2025. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan oleh SPE Unpad Student Chapter dan dilaksanakan di The Suddha Hotel, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung.
Tim mahasiswa bernama “El Tarawih” ini terdiri atas Rizqy Masdarul Haq, Vendri Hanif Nirvinshidqii, Fathiya Adella, dan Razzan Verin Osrika. Mereka mengangkat studi kasus bertema “Implementing Well Stimulation Methods for Maintaining Production Volume”.
Kompetisi berskala internasional ini diikuti 25 tim dari seluruh Indonesia, dengan 10 tim terbaik yang melaju ke babak final berasal dari ITB, UGM, Unpad, UI, Universitas Pertamina, Universitas Jenderal Soedirman, dan UPN “Veteran” Yogyakarta.
Lomba ini terdiri atas dua tahap. Pada tahap preliminary, peserta diminta menjawab studi kasus dalam bentuk abstrak. Kemudian pada final stage, tim diberikan studi kasus yang sama dengan data yang lebih lengkap dan harus diselesaikan dalam bentuk laporan penuh (full report) serta dipresentasikan langsung di hadapan para juri dari perusahaan energi terkemuka Baker Hughes, yaitu Mr. Nathanael Halawa, Mr. Endras Herdad, dan Mr. Muchammad Ridlo Hidjrawan.
Karya yang mereka ajukan berjudul “Implementing Production Optimization in High Pressure High Temperature (HPHT) Reservoirs: A Comparative Study of Propped Hydraulic Fracturing in Well-X1 and Two-Stage Alternating Acid Injection in Well-X2”.
Mereka mengkaji dua sumur pada Tarim Basin, China, yang menghadapi masalah produksi tidak optimal meskipun telah menggunakan metode “Multi-stage Acid Fracturing” dan “Acid Fracturing”.
Tim El Tarawih menganalisis studi kasus tersebut secara menyeluruh dari aspek geologi, teknik, ekonomi, hingga kesehatan dan keselamatan kerja (HSE). Melalui pendekatan Multi-Criteria Decision Making, mereka merekomendasikan metode Propped Hydraulic Fracturing untuk sumur X1 dan Two-Stage Alternating Acid Injection untuk sumur X2 sebagai solusi terbaik.
Saat tahap final, mereka juga tengah melaksanakan Ujian Tengah Semester (UTS) sehingga perlu membagi waktu secara cermat. “Dengan kerja sama tim dan manajemen waktu yang baik, kami bisa menyelesaikan keduanya tanpa mengorbankan perkuliahan,” ujar Vendri.
Vendri bersyukur dan gembira atas pencapaian ini. “Ini kali pertama kami mengikuti lomba seperti ini, dan langsung mendapat gelar champion. Kami benar-benar all-out dalam setiap tahapnya,” ujarnya.
Tim juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung mereka selama berproses. Rizqy menyampaikan terima kasih kepada orang tua, orang terkasih, serta para mentor yang selalu mendukung. Fathiya juga menambahkan, “Kami berterima kasih kepada Bang Adam Novaldino atas bantuannya yang luar biasa, juga kepada teman-teman dan orang tua atas dukungan yang tak terbatas.”
Razzan menutup dengan ucapan syukur. “Alhamdulillah, kami merasa diberi rezeki besar bisa menang. Kami berjuang bersama, dan semua kerja keras ini tak lepas dari doa orang tua dan bimbingan para mentor.
Semoga karya kami bisa bermanfaat dan berkontribusi bagi pengembangan teknologi optimasi produksi energi di masa depan.” | BeltimNyamanBekawan.Com | itb | *** |
1 month ago
mantap