Manggar | Belitung Timur | Bangka Belitung | BeltimNyamanBekawan.Com | ArtaSariMediaGroup ~ Pekan Raya Manggar [PRM] adalah sebuah Festival Tahunan yang diadakan di Kota Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Acara ini bertujuan untuk merayakan Hari Jadi Kota Manggar dan mempromosikan potensi budaya, ekonomi, dan pariwisata daerah.
“Tapi sangat disayangkan Event yang sempat diadakan itu dan dilaksanakan Jaman Kepemimpinan Bupati Basuri Tjahaja Purnama sekitar Tahun 2011 itu ; sebenarnya telah mampu memutar jumlah keuangan yang ada di Kabupaten Belitung Timur bahkan mampu juga menyedot minat penggiat ekonomi dari luar Negeri Satu Hati Bangun Negeri untuk turut berpartisipasi kedalam Pekan Raya Manggar tersebut,” ujar Rajo Ameh penggiat Media Online asal Bangka Belitung.
“Pekan Raya Manggar atau PRM bagaikan anak yang hilang entah kemana, padahal sempat memutar roda perekonomian Belitung Timur,” ungkap Rajo Ameh kepada media.
Menilik sejarahnya, Pekan Raya Manggar pertama kali digelar pada tahun 2009 sebagai bagian dari perayaan Hari Jadi Kota Manggar ke-112. Pada acara tersebut, sekitar 6.000 orang memadati Pantai Nyiur Melambai Desa Lalang Kecamatan Manggar Kabupaten Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk menyaksikan Pesta Rakyat Belitung Timur tersebut.
Sejak saat itu, Pekan Raya Manggar menjadi agenda tahunan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk pemerintah daerah, pelaku usaha, dan komunitas lokal bahkan peserta dan pendatangnya pun juga datang dari daerah lain nya yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung seperti datang dari Kabupaten Belitung, Kabupaten Bangka, Kabupaten Bangka Selatan dan beberapa kabupaten lainnya dari luar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Acara ini tidak hanya menampilkan pameran produk lokal dan seni budaya, tetapi juga berbagai lomba dan pertunjukan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat Kabupaten Belitung Timur dan sekitarnya,” tutur Rajo Ameh mengenangnya.
Dan sangat disayangkan, pada tahun-tahun berikutnya dimana Bupati silih berganti tapi tidak dengan Pekan Raya Manggar, Pekan Raya Manggar terhenti total entah apa sebabnya sehingga dinas terkait enggan melaksanakan event besar itu yang sempat membangkitkan perekonomian Belitung Timur saat itu yang sempat terpuruk akibat deflasi dan beberapa hal lainnya.
Kehadiran Pekan Raya Manggar yang mirip dengan Pekan Raya Jakarta yang diadakan setiap tahun di Ibukota Jakarta itu, telah mendapat apresiasi dari berbagai pihak sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian lokal dan memperkenalkan ragam budaya daerah di Kabupaten Belitung Timur secara keseluruhan sehingga juga membangkitkan para penggiat seni budaya yang ada di Kabupaten Belitung Timur untuk terus berkarya,” jelas Rajo Ameh.
Tapi sekarang hal itu sudah berubah total dari Pekan Raya Manggar yang menampilkan berbagai produk ekonomi apa saja hingga home industry dan memperagakan seni budaya daerah sebagai penaut kegiatan kini telah berubah menjadi hanya menampilkan inovasi dan kreatif saja yang tidak bernilai ekonomi di Pekan Inovasi dan Kreatif Beltim 2024 lalu, yang katanya merupakan bagian dari Pekan Raya Manggar.
“Kita semua mungkin tahu pada saat Pekan Inovasi dan Kreatif Belitung Timur pada tahun 2024 lalu telah menampilkan sekitar 50 stand dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mengedepankan inovasi pelayanan dan produk lokal,” sambung pria yang pernah menjadi HRD & GA Manager di Lomasasta Group milik pengusaha Hendry Lie.
Kegiatan Pekan Inovasi dan Kreatif Belitung Timur Tahun 2024 merupakan kegiatan seni dan budaya dengan mengaitkan beberapa kegiatan ekonomi seperti UMKM namun kegiatan ini sangatlah terbatas dan waktu penyelenggaraanya pun hanya beberapa hari saja sehingga tidak mengundang keinginan para penggiat ekonomi lainnya,” tutur Rajo Ameh sang wartawan alumni Jawapos Group itu.
Kegiatan Pekan Inovasi & Kreatif Belitung Timur hanyalah kegiatan lokal yang melibatkan pesertanya terbatas saja, acara yang hanya menjadi ajang untuk melestarikan tradisi lokal, seperti Pesta Laut, yang merupakan bagian dari identitas budaya masyarakat Manggar.
Memang betul Penyelenggaraan festival ini diharapkan dapat memperkuat rasa kebersamaan dan kebanggaan masyarakat terhadap warisan budaya mereka,” tambah Rajo Ameh.
Dalam beberapa pelaksanaannya, Pekan Raya Manggar bukan hanya sekadar festival tahunan, tetapi juga merupakan manifestasi dari semangat masyarakat Manggar dalam merayakan identitas budaya mereka dan mempromosikan potensi daerah.
Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan menampilkan kekayaan budaya serta produk lokal, acara ini berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan pelestarian budaya di Kabupaten Belitung Timur.
Dalam kesempatan terdahulu, Bupati Belitung Timur Basuri T Purnama sekitar tahun 2011 saat periode kepemimpinan beliau saat itu, mengatakan diharapkan kegiatan pameran pembangunan Pekan Raya Manggar (PRM) 2011, dapat memberikan wahana baru bagi seluruh pelaku ekonomi dan penggiat ekonomi untuk lebih menyemarakkan berbagai inovasi produknya sehingga ajang ini bisa meningkatkan daya beli masyarakat Belitung Timur dan sekitarnya,” ungkap Bsuri.
Kegiatan Pekan Raya Manggar pada tahun 2011 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur tersebut berlangsung di Kawasan Wisata Pantai Nyiur Melambai Desa Lalang Kecamatan Manggar Kabupaten Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diikuti peserta sebanyak 71 stand pameran, terdiri dari 33 stand dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dilingkungan pemerintah Kabupaten Beltim, dua stand BUMN dan 36 stand swasta.
Pekan Raya Manggar yang berlangsung hingga satu minggu itu juga dihadiri oleh para pejabat forum komunikasi pimpinan daerah, pejabat dilingkungan Pemkab Beltim dan tim penggerak PPK serta Dharmawanita Kabupaten Beltim, dan juga dihadiri oleh Bupati Belitung Darmansyah Husein waktu itu bersama dengan istri, serta undangan lainnya.
“Kita ingin kedepan nantinya Pekan Raya Manggar ini kembali dilaksanakan dan bahkan ditingkatkan menjadi Pekan Raya Belitung Timur yang berskala nasional dengan mengundang peserta pameran dari luar daerah. Sehingga ini akan mengundang orang luar untuk datang ke Pulau Belitung,” ungkap Rajo Ameh. | BeltimNyamanBekawan.Com | */Redaksi | *** |
No Comments